Seleksi Calon Hakim Agung, Komisi III DPR: Syarat Etik Harus Jadi Penentu

banner 468x60

Jakarta, VanusNews.com | Anggota Komisi III DPR RI Abdullah mengingatkan pentingnya syarat etik dan moral dalam seleksi calon hakim agung.

Sebab, jelas Abdullah, tugas hakim agung sangat berat, lantaran banyak godaan dan peluang terjadinya konflik kepentingan. Untuk itu syarat etik harus jadi penentu.

Read More
banner 300x250

Pernyataan itu disampaikan Abdullah dalam rapat Komisi III DPR RI dengan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Hakim Agung dan Calon Hakim Ad Hoc MA di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (8/9/2025).

“Kalau kita lihat prasyarat calon hakim agung, baik calon karir dan non karir, ada beberapa persyaratan yang memamg kurang. Yaitu, syarat etik dan moral,” terang legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah VI yang meliputi Purworejo, Wonosobo, Magelang, dan Temanggung ini.

Di Indonesia, kata Abdullah, banyak orang yang pintar. Mereka memiliki latar belakang pendidikan yang luar biasa. Hal itu terlihat dari para calon hakim yang sudah terdaftar.

“Latar belakang pendidikan mereka tidak perlu diragukan lagi. Nama-nama yang sudah masuk dalam tahapan ini, sudah tidak perlu diragukan lagi masalah pendidikan dan pengetahuan dalam bidang hukum,” ungkap cicit dari pendiri NU, K.H. Bisri Syansuri itu.

Abdullah menegaskan, yang terjadi di Indonesia bukan krisis pengetahuan, karena banyak orang pintar dan berilmu di Indonesia.

“Yang menjadi persoalan sekarang adalah terkait dengan etika dan moral. Maka, syarat etik dan moral sangat penting dalam seleksi calon hakim agung. Karena sekarang ini, di Indonesia sebagai negara hukum, yang terjadi bukan krisis pengetahun, tapi krisis etika dan moral,” beber Abdullah.

Menurut Abdullah, syarat etik itu sangat penting bagi calon hakim agung, karena mereka akan menghadapi godaan dan tekanan dalam menjalankan tugasnya. Peluang konflik kepentingan terbuka sangat lebar.

Jika mempunyai integritas dan standar etik tinggi, hakim agung akan bisa menghadapi semua tantangan itu.

Maka, lanjut Abdullah, dalam seleksi calon hakim agung, harus ada syarat etik dan moral.

Abdullah menambahkan, hakim adalah wakil dan tangan Tuhan di bumi.

“Mereka harus bisa memberikan keadilan bagi semua orang. Keadilan hanya bisa diberikan oleh hakim-hakim yang jujur dan berpegang pada etika moral yang tinggi,” tutup Abdullah. VN-DAN

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *