Oleh: Jamiluddin Ritonga | Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul dan Dekan Fikom IISIP 1996-1999
Dari tujuh nama calon menteri dan wakil menteri (wamen) yang beredar tampaknya tidak semua akan dilantik presiden.
Tujuh nama tersebut, Dudung Abdurrahman, Budiman Sudjatmiko, MS Komber, Putri Komarudin, Said Iqbal, Arif Satria, dan Grace Natalie.
Ada empat nama yang berpeluang besar mengisi pos menteri dan wamen.
Pertama, Dudung Abdurahman, mantan KSAD, berpeluang mengisi pos Menko Polhukam. Dudung saat menjadi KSAD cukup menonjol karena itu sangat pantas menjadi Menko Polhukam.
Hanya saja, saat ini posisi Menko Polhukam sudah diisi Syafrie Syamsuddin sebagai ad interim, yang lebih senior dan saat ini juga menjabat Menteri Pertahanan (Menhan). Karena itu, ada kemungkinan Syafrie Syamsuddin akan diplot jadi Menko Polhukam dan Dudung mengisi posisi Menhan.
Masalah senioritas kerap menjadi pertimbangan untuk posisi Menko Polhukam, karena salah satunya mengkoordinir TNI. Karena itu, masalah senioritas akan menjadi pertimbangan utama.
Untuk Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), kemungkinan diisi Said Iqbal. Wamenaker hingga saat ini belum diisi setelah Noel jadi tersangka. Karena itu, ada kemungkinan saat reshuffle Menaker akan diisi oleh Said Iqbal.
Selain dinilai dekat dengan Prabowo, Said Iqbal juga lama menjadi Presiden KSPI. Karena itu, Said Iqbal memiliki wawasan yang luas dan mumpuni di bidang ketenagakerjaan.
Sementara untuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ada kemungkinan diisi oleh MS Komber atau Putri Komarudin. Dua nama ini sama-sama berpeluang karena punya pengalaman berorganisasi khususnya berinteraksi dengan pemuda.
Namun, dari dua nama itu, peluang MS Komber tampaknya lebih besar karena pengalamannya berinteraksi dengan pemuda lebih intens. Kalaupun Putri Komarudin dipilih menjadi Menpora, itu semata karena menteri sebelumnya Dito Ariotedjo berasal dari Golkar.
Kalau hal ini tidak menjadi pertimbangan Prabowo, maka MS Komber jauh lebih layak mengisi pos Menpora.
Untuk Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), ada kemungkinan diisi oleh Budiman Sudjatmiko. Kapasitas Budiman Sudjatmiko di bidang ini memang tidak terlalu mumpuni, namun sosok ini punya visi kerakyatan yang lumayan baik.
Namun bisa saja wakil menteri koperasi diisi Grace Natalie. Grace bisa saja membantu di bidang pemasaran koperasi agar lebih cepat diterima masyarakat. Namun, kapasitasnya secara umum kurang cocok di posisi wakil menteri koperasi.
Hal menarik munculnya nama Arif Satria, Akademisi dari IPB. Sosok ini tentu punya kapasitas di bidang pertanian, termasuk pertanahan.
Karena itu, bila Prabowo juga me-reshuffle Menhan, maka Arif Satria layak mengisi pos tersebut menggantikan Raja Juli Antoni.
Hanya saja, kalau Raja Juli di-reshuffle, maka diperlukan pengganti dari PSI. Untuk itu, maka Grace Natalie berpeluang besar menjadi Menhut.
*Penulis adalah Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul dan Dekan Fikom IISIP 1996-1999