Pengamat Soroti Minimnya Loyalitas Aparat ke Presiden Prabowo

banner 468x60

Jakarta, VanusNews.com | Pengamat intelijen dan geopolitik Amir Hamzah menilai ada indikasi rendahnya loyalitas aparat negara terhadap Presiden Prabowo Subianto. Hal itu ia ungkapkan setelah mengamati protokoler kenegaraan yang dinilainya tidak sesuai kebiasaan.

Menurut Amir, secara aturan seorang presiden seharusnya selalu didampingi dua ajudan dalam setiap acara kenegaraan—biasanya tiga dari matra TNI dan satu dari Polri. Namun, sejak dilantik, publik hampir tak pernah melihat ajudan resmi mendampingi Presiden Prabowo. “Yang selalu tampak mendampingi justru Sekretaris Kabinet Letkol Tedy S,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).

Amir menilai situasi ini memunculkan pertanyaan tentang tingkat loyalitas aparat pemerintah kepada kepala negara. Ia menekankan bahwa loyalitas kepada presiden penting sebagai “jembatan emas” menuju loyalitas kepada negara, sekaligus memastikan kebijakan presiden dapat dijalankan dengan konsisten.

Isu loyalitas tersebut mencuat di tengah maraknya desakan masyarakat agar Presiden Prabowo mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Meski memiliki hak prerogatif, Presiden belum mengambil langkah pergantian pimpinan Polri.

Beredar kabar bahwa keputusan itu dipengaruhi mantan presiden Joko Widodo yang disebut meminta Prabowo menahan diri setidaknya selama satu tahun. Amir membantah kabar tersebut setelah menelusuri informasi ke lingkaran dalam Istana. “Itu informasi menyesatkan. Keputusan menunda pergantian Kapolri murni pertimbangan strategis internal Presiden,” tegasnya.

Ia menjelaskan, pertimbangan itu terkait kebutuhan menjaga dukungan umat Islam. Amir menyinggung sejumlah kasus pada era sebelumnya—seperti kriminalisasi ulama, pembubaran FPI dan HTI, hingga peristiwa KM 50—yang masih menyisakan sensitivitas di kalangan masyarakat muslim.

“Presiden harus sangat cermat. Salah memilih Kapolri baru bisa menggerus kepercayaan umat Islam,” kata Amir. Ia pun mengajak publik memberi dukungan agar Presiden Prabowo dapat melaksanakan reformasi menyeluruh di tubuh Polri sekaligus memastikan Kapolri mendatang memiliki loyalitas penuh kepada kepala negara.

Dengan demikian, Amir menekankan pentingnya kesabaran publik dalam menunggu langkah presiden. “Keputusan strategis membutuhkan waktu dan kalkulasi matang demi menjaga stabilitas serta kepercayaan masyarakat,” pungkasnya. VN-RON

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *