Air Suci atau Air Bermasalah? Aqua Terancam Sanksi Halal!

banner 468x60

Jakarta, Vanusnews.com — Polemik seputar kehalalan sumber air minum Aqua kembali mencuat setelah Indonesia Halal Watch (IHW) mengeluarkan pernyataan tegas: jika terbukti melanggar prinsip kehalalan, sanksi berat bisa dijatuhkan.

IHW menyoroti transparansi asal-usul sumber air Aqua yang dinilai belum sepenuhnya memenuhi standar audit halal. “Kami tidak main-main. Jika ada pelanggaran, pencabutan sertifikasi halal bukanlah hal mustahil,” ujar Founder Indonesia Halal Watch (IHW), Ikhsan Abdullah dalam konferensi pers, Jumat (24/10/2025).

Read More
banner 300x250

Ikhsan menjelaskan, apabila produsen Aqua terbukti mengganti bahan baku air tidak sesuai dengan sampel yang diajukan ketika mengurus Izin Edar ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun sertifikasi halal ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat itu atau Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) saat ini, maka langkah hukum dapat diberlakukan.

“Produsen dan air minum merek Aqua dapat dikenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Pasal 8 ayat (1) tentang Perlindungan Konsumen,” ujar Ikhsan.

Ikhsan yang juga pengacara publik tersebut menambahkan, sanksi tersebut berpotensi mencakup pencabutan izin edar oleh BPOM, pembatalan sertifikasi halal oleh BPJPH, serta penurunan materi iklan dan billboard dari ruang publik.

Selain aspek legal, Ikhsan menilai kerusakan reputasi produsen akan menjadi dampak serius. Tindakan curang, katanya, dapat menurunkan kepercayaan konsumen dan memicu hilangnya pangsa pasar. “Ini merupakan risiko reputasi yang tidak kecil,” tegasnya.

IHW juga menyoroti potensi bahaya bagi konsumen apabila bahan baku air tidak sesuai standar. Produk dapat memicu reaksi alergi, keracunan, hingga penyakit serius lainnya.

Menindaklanjuti isu tersebut, BPOM dan BPJPH disebut memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan dan audit lebih ketat terhadap fasilitas produksi. Jika terbukti ada pelanggaran, BPOM dapat mencabut izin edar serta mengambil langkah hukum, sementara BPJPH dapat membatalkan sertifikasi halal.

Ikhsan menegaskan, kepatuhan produsen terhadap regulasi merupakan kunci dalam menjaga keamanan produk dan kepercayaan publik. “Komitmen dan integritas produk harus dipertahankan agar konsumen tetap terlindungi,” pungkasnya.*

Isu ini memicu kekhawatiran konsumen dan memancing perdebatan di media sosial. Sebagian pihak menuntut klarifikasi terbuka dari pihak Aqua, sementara lainnya mempertanyakan standar audit halal yang digunakan.

Pihak Aqua belum memberikan tanggapan resmi, namun tekanan publik terus meningkat. Di tengah sorotan ini, pertanyaan besar menggantung di udara: Apakah air minum paling populer di Indonesia akan kehilangan kepercayaan publik?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *